FADHILAH DAN KEUTAMAAN AL QUR'AN

عَنْ عُثْمَا نَ رَضِيَ الّٰلهُ عَنْهُ قَالَ : قَالَ رَسُوْ لُ الّٰلهِ صَلَّي الّٰلهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ خَيْرُ كُمْ مَنْ تَعَلَّمَ الْقُرْاٰنَ وَ عَلَّمَهُ ( رواه البخا ري ، ابو داود ، التر مذي ، النسا ءي ، ابن ماجة )
Dari Utaman r.a.,Rosulullah saw.bersabda,"Sebaik baik kamu adalah orang yang belajar al qur'an dan mengajarkannya."(hr.bukhari,Abu dawud,Tirmidzi,Nasai,Ibnu majah)
Dalam sebagian besar kitab,hadits ini diriwayatkan dengan menggunakan huruf وَ (artinya dan),sebagaimana terjemahan di atas.Dengan merujuk terjemahan diatas,maka keutamaan itu di peruntukkan bagi orang yang belajar Al qur'an dan mengajarkannya kepada orang lain.namun dalam beberapa hadits dalam kitab jam'ul fawa'id terdapat sebuah hadits  yang di riwayatkan oleh Thabrani dari anas  r.a.bahwa Rosulullah  saw.bersabda,yang artinya"Barang siapa mengajarkan anaknya membaca alqur'an,maka dosa dosanya yang akan datang  dan yang telah lalu akan di ampuni.Dan barang siapa mengajarkan alqur'an pada anaknya sehingga menjadi hafizh al qur'an ,maka pada hari kitamat ia akan dibangkitkan dengan wajah yang bercahaya seperti cahaya bulan purnama,dan dikatakan kepada anaknya,"Mulailah membaca al qur'an!"ketika anaknya mulai membaca al qur'an ,maka ayahnya dinaikkan satu derajat,demikian terus di tinggikan hingga tamat bacaannya."
Demikian keutamaan bagi orang tua yang mengajari anaknya baca al qur'an.Jika anda menjauhkan anak anda dari agama hanya karena beberapa rupiah,maka bukan saja anda yang akan terhalang dari pahala,tetapi anda juga harus menjawab pertanyaan pertanyaan Alllah.apakah karena takut jika tidak bisa bekerja di kantor,jadi pengusaha yang sukses, anda berpikir lagi jika setelah anak anda menjadi seorang ustadz atau  hafizh,kelak hanya akan menjadi seorang penjaga masjid yang hidupnya bergantung pada orang  lain,sehingga anda melarang anak anda belajar agama?ingatlah!jika demikian,berarti anda telah melemparkan anak anda kedalam penderitaan yang selama lamanya.Bahkan anda juga menanggung beban tanggung jawab yang sangat besar.Sebuah hadits menyebutkan:

كُلُّكُمْ رَا عٍ وَكُلُّكُمْ مَسْءُوْلٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ

"Setiap kamu adalah pemimpin,dan setiap kamu akan di tanya tentang kepempimpinannya"
Setiap orang akan ditanya,sejauh mana ia telah mengajarkan agama?memang sangat penting menjauhkan aib aib itu,tetapi tidak  mau berpakaian hanya karena kutu busuk sangatlah tidak masuk akal.justru kita harus menjaga kebersihan pakaian itu.Demikian pula kalau anda mengajarkan agama kepada anak anda.maka kelak anda akan terbabas dari tuntutan,dan selama anak anda masih hidup,seluruh amal baiknya dan doa doa ampunan yang ia mohonkan untuk anda,semua itu akan menyebabkan derajat anda di naikkan.Sebaliknya,jika hanya karena rakus mencari beberapa rupiah sehingga anda mengorbankan pendidikan agama,yang mengakibatkan lunturnya ahklak dan hilangnya etika kepada orang tua,maka kelak selain anda menanggung akibatnya,anda juga tidak bisa lepas dari tanggung jawab atas kefasikan  dan kejahatan mereka,sedangkan catatan amal anda tidak akan kosong begitu saja dari simpanan azab di akhirat,maka dengan nama Allah sayangilah diri anda,anak anak anda,keluarga anda dan maut adalah penutup segala penderitaan dunia.Namun demikian penderitaan setelah maut tidak akan pernah berakhir.Dalam kitab lainnya,hadits itu diriwayatkan dengan menggunakan huruf  اَوْ  (artinya atau),sehingga terjemahannya adalah ,"Yang terbaik di antara kamu ialah orang yang belajar Al qur'an saja atau mengajarkan Al qur'an  saja,"Dengan demikian,maka keduanya mendapatkan derajat dan kedudukan yang sama.
Al qur'an adalah inti agama.menjaga dan mengajarkannya sama dengan menegakkan agama.Karenanya sangat jelas keutamaan mempelajari Al qur'an  dan mengajarkannya.walaupun bentuknya berbeda beda.yang paling sempurna adalah mempelajarinya,dan akan lebih sempurna lagi jika mengetahui maksud dan kandungannya.sedangkan yang terendah adalah sekedar mempelajari bacaannya saja.
Hadits diatas diperkuat oleh sebuah hadits yang diriwayatkan dari Sa'id bin sulaim r.a.secara mursal bahwa barang siapa mempelajari Al qur'an,tetapi ia menganggap bahwa orang lain yang telah di beri kelebihan yang lain lebih utama dari dirinya,berarti ia telah menghina nikmat Allah yang telah dikaruniakan kepadanya,yaitu taufik untuk mempelajari Al qur'an.
Jelaslah,bahwa Al qur'an itu lebih tinggi daripada yang lainnya,sebagaimana yang di terangkan dalam hadits hadits yang lain.Sehingga harus diyakini bahwa membaca dan mengajarkannya lebih utama daripada segalanya.Mengenai hal ini,Mulla Ali Qari rah.a. menegaskan dalam hadits  yang lain bahwa barang siapa yang menghafal Al qur'an,maka ia telah menyimpan ilmu kenabian di kepalanya.Sahal Tustari rah.a.berkata ,"Tanda cinta seseorang  kepada Allah adalah menanamkan rasa cinta terhadap Al qur'an di dalam hatinya.
Dalam Syarah al Ihya diterangkan  bahwa diantara golongan  orang yang akan mendapatkan naungan Arasy Ilahi pada hari kiamat yang penuh ketakutan yaitu orang yang mengajarkan Al qur'an  kepada anak anak, dan orang yang mempelajari Al qur'an pada masa kanak kanak serta ia terus menjaganya hingga masa tua.
 
Semoga bermanfaat 
فَاِنْ كَانَ صَوَابًا فَمِنَالّٰلهِ وَنْ كَا نَ خَطَاءً فَمِنِّي وَمِنَ شَّيْطَا نِ وَالّٰلهُ وَرَسُوْ لُهُ بَرِ يْاءَنِ 

"Apabila(penafsiran saya )betul ,maka itu berasal dari  اَلّٰله . Dan jika salah,maka itu berasal dari diri saya sendiri dan syetan.sedang  اَلّٰله  dan رَسُوْلُه terbebas darinya"

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Dialah seorang hambah,namun teramat mulia