Sebuah Kisah Dari Kaum Kaum terdahulu

Sebuah Kisah Dari Kaum Kaum Terdahulu
3 Orang miskin Belang-Botak-Buta yang diuji dengan kekayaan
3 ORANG MISKIN BELANG-BOTAK-BUTA YANG DIUJI DENGAN KEKAYAAN
Bukhari 3205 | Muslim 5265
Bukhari 3205
‎حَدَّثَنِي أَحْمَدُ بْنُ إِسْحَاقَ حَدَّثَنَا عَمْرُو بْنُ عَاصِمٍ حَدَّثَنَا هَمَّامٌ حَدَّثَنَا إِسْحَاقُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ حَدَّثَنِي عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ أَبِي عَمْرَةَ أَنَّ أَبَا هُرَيْرَةَ حَدَّثَهُ أَنَّهُ سَمِعَ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ح و حَدَّثَنِي مُحَمَّدٌ حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ رَجَاءٍ أَخْبَرَنَا هَمَّامٌ عَنْ إِسْحَاقَ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ أَخْبَرَنِي عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ أَبِي عَمْرَةَ أَنَّ أَبَا هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ حَدَّثَهُ أَنَّهُ سَمِعَ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ إِنَّ ثَلَاثَةً فِي بَنِي إِسْرَائِيلَ أَبْرَصَ وَأَقْرَعَ وَأَعْمَى بَدَا لِلَّهِ عَزَّ وَجَلَّ أَنْ يَبْتَلِيَهُمْ فَبَعَثَ إِلَيْهِمْ مَلَكًا فَأَتَى الْأَبْرَصَ فَقَالَ أَيُّ شَيْءٍ أَحَبُّ إِلَيْكَ قَالَ لَوْنٌ حَسَنٌ وَجِلْدٌ حَسَنٌ قَدْ قَذِرَنِي النَّاسُ قَالَ فَمَسَحَهُ فَذَهَبَ عَنْهُ فَأُعْطِيَ لَوْنًا حَسَنًا وَجِلْدًا حَسَنًا فَقَالَ أَيُّ الْمَالِ أَحَبُّ إِلَيْكَ قَالَ الْإِبِلُ أَوْ قَالَ الْبَقَرُ هُوَ شَكَّ فِي ذَلِكَ إِنَّ الْأَبْرَصَ وَالْأَقْرَعَ قَالَ أَحَدُهُمَا الْإِبِلُ وَقَالَ الْآخَرُ الْبَقَرُ فَأُعْطِيَ نَاقَةً عُشَرَاءَ فَقَالَ يُبَارَكُ لَكَ فِيهَا وَأَتَى الْأَقْرَعَ فَقَالَ أَيُّ شَيْءٍ أَحَبُّ إِلَيْكَ قَالَ شَعَرٌ حَسَنٌ وَيَذْهَبُ عَنِّي هَذَا قَدْ قَذِرَنِي النَّاسُ قَالَ فَمَسَحَهُ فَذَهَبَ وَأُعْطِيَ شَعَرًا حَسَنًا قَالَ فَأَيُّ الْمَالِ أَحَبُّ إِلَيْكَ قَالَ الْبَقَرُ قَالَ فَأَعْطَاهُ بَقَرَةً حَامِلًا وَقَالَ يُبَارَكُ لَكَ فِيهَا وَأَتَى الْأَعْمَى فَقَالَ أَيُّ شَيْءٍ أَحَبُّ إِلَيْكَ قَالَ يَرُدُّ اللَّهُ إِلَيَّ بَصَرِي فَأُبْصِرُ بِهِ النَّاسَ قَالَ فَمَسَحَهُ فَرَدَّ اللَّهُ إِلَيْهِ بَصَرَهُ قَالَ فَأَيُّ الْمَالِ أَحَبُّ إِلَيْكَ قَالَ الْغَنَمُ فَأَعْطَاهُ شَاةً وَالِدًا فَأُنْتِجَ هَذَانِ وَوَلَّدَ هَذَا فَكَانَ لِهَذَا وَادٍ مِنْ إِبِلٍ وَلِهَذَا وَادٍ مِنْ بَقَرٍ وَلِهَذَا وَادٍ مِنْ غَنَمٍ ثُمَّ إِنَّهُ أَتَى الْأَبْرَصَ فِي صُورَتِهِ وَهَيْئَتِهِ فَقَالَ رَجُلٌ مِسْكِينٌ تَقَطَّعَتْ بِيَ الْحِبَالُ فِي سَفَرِي فَلَا بَلَاغَ الْيَوْمَ إِلَّا بِاللَّهِ ثُمَّ بِكَ أَسْأَلُكَ بِالَّذِي أَعْطَاكَ اللَّوْنَ الْحَسَنَ وَالْجِلْدَ الْحَسَنَ وَالْمَالَ بَعِيرًا أَتَبَلَّغُ عَلَيْهِ فِي سَفَرِي فَقَالَ لَهُ إِنَّ الْحُقُوقَ كَثِيرَةٌ فَقَالَ لَهُ كَأَنِّي أَعْرِفُكَ أَلَمْ تَكُنْ أَبْرَصَ يَقْذَرُكَ النَّاسُ فَقِيرًا فَأَعْطَاكَ اللَّهُ فَقَالَ لَقَدْ وَرِثْتُ لِكَابِرٍ عَنْ كَابِرٍ فَقَالَ إِنْ كُنْتَ كَاذِبًا فَصَيَّرَكَ اللَّهُ إِلَى مَا كُنْتَ وَأَتَى الْأَقْرَعَ فِي صُورَتِهِ وَهَيْئَتِهِ فَقَالَ لَهُ مِثْلَ مَا قَالَ لِهَذَا فَرَدَّ عَلَيْهِ مِثْلَ مَا رَدَّ عَلَيْهِ هَذَا فَقَالَ إِنْ كُنْتَ كَاذِبًا فَصَيَّرَكَ اللَّهُ إِلَى مَا كُنْتَ وَأَتَى الْأَعْمَى فِي صُورَتِهِ فَقَالَ رَجُلٌ مِسْكِينٌ وَابْنُ سَبِيلٍ وَتَقَطَّعَتْ بِيَ الْحِبَالُ فِي سَفَرِي فَلَا بَلَاغَ الْيَوْمَ إِلَّا بِاللَّهِ ثُمَّ بِكَ أَسْأَلُكَ بِالَّذِي رَدَّ عَلَيْكَ بَصَرَكَ شَاةً أَتَبَلَّغُ بِهَا فِي سَفَرِي فَقَالَ قَدْ كُنْتُ أَعْمَى فَرَدَّ اللَّهُ بَصَرِي وَفَقِيرًا فَقَدْ أَغْنَانِي فَخُذْ مَا شِئْتَ فَوَاللَّهِ لَا أَجْهَدُكَ الْيَوْمَ بِشَيْءٍ أَخَذْتَهُ لِلَّهِ فَقَالَ أَمْسِكْ مَالَكَ فَإِنَّمَا ابْتُلِيتُمْ فَقَدْ رَضِيَ اللَّهُ عَنْكَ وَسَخِطَ عَلَى صَاحِبَيْكَ
Telah bercerita kepadaku [Ahmad bin Ishaq] telah bercerita kepada kami ['Amru bin "Ashim] telah bercerita kepada kami [Hammam] telah bercerita kepada kami [Ishaq bin 'Abdullah] berkata, telah bercerita kepadaku ['Abdur Rahman bin Abu 'Amrah] bahwa [Abu Hurairah radliallahu 'anhu] bercerita kepadanya bahwa dia mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. Dan diriwayatkan pula, telah bercerita kepadaku [Muhammad] telah bercerita kepada kami ['Abdullah bin Raja'] telah mengabarkan kepada kami [Hammam] dari [Ishaq bin 'Abdullah] berkata, telah mengabarkan kepadaku ['Abdur Rahman bin Abu 'Amrah] bahwa [Abu Hurairah radliallahu 'anhu] bercerita kepadanya bahwa dia mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Ada tiga orang dari Bani Isra'il yang menderita sakit. Yang pertama menderita penyakit kusta, yang kedua berkepala botak dan yang ketiga buta. Kemudian Allah Ta'ala menguji mereka dengan mengutus malaikat menemui mereka. Pertama, malaikat mendatangi orang yang berpenyakit kusta lalu bertanya kepadanya; "Apa yang paling kamu sukai?". Orang ini menjawab; "Warna kulit dan kulitku yang bagus karena sekarang ini manusia menjauh dariku". Beliau melanjutkan: "Maka malaikat itu mengusap kulitnya hingga hilang dan berganti dengan warna dan kulit yang bagus". Lalu malaikat bertanya lagi; "Harta apa yang paling kamu sukai?". Orang itu menjawab; "Unta". Perawi berkata: "Atau sapi", perawi ragu bahwa orang yang berpenyakit kusta ataukah yang berkepala botak. Yang satu berkata; "Unta" dan yang lainnya berkata; "Sapi". Maka dia diberi puluhan unta, lalu malaikat berkata; "Semoga pada unta-unta itu ada keberkahan buatmu". Kemudian malaikat itu mendatangi orang yang berkepala botak dan bertanya kepadanya; "Apa yang paling kamu sukai?". Orang ini menjawab; "Tumbuh rambut yang bagus dan penyakit ini pergi dariku karena sekarang ini manusia menjauh dariku". Beliau melanjutkan: "Maka malaikat itu mengusap kepala orang ini hingga hilang dan berganti dengan rambut yang bagus". Lalu malaikat bertanya lagi; "Harta apa yang paling kamu sukai?". Orang itu menjawab; "Sapi". Maka dia diberi seekor sapi yang sedang bunting lalu malaikat berkata; "Semoga pada sapi itu ada keberkahan buatmu". Kemudian malaikat itu mendatangi orang yang buta lalu bertanya kepadanya; "Apa yang paling kamu sukai?". Orang ini menjawab; "Seandainya Allah Ta'ala mengembalikan penglihatanku sehingga dengan penglihatan itu aku dapat melihat manusia". Beliau melanjutkan: "Maka malaikat itu mengusap mata orang ini hingga Allah Ta'ala mengembalikan penglihatannya". Lalu malaikat bertanya lagi; "Harta apa yang paling kamu sukai?". Orang itu menjawab; "Kambing". Maka dia diberi seekor kambing yang bunting". Maka kedua orang yang pertama tadi hewan-hewannya berkembang biak dengan banyak begitu juga orang yang ketiga, masing-masing mereka memiliki lembah untuk mengembalakan unta-unta, lembah untuk mengembalakan sapi-sapi dan lembah untuk mengembalakan kambing-kambing. Kemudian malaikat itu mendatangi orang yang tadinya berpenyakit kusta dalam bentuk keadaan seperti orang yang berpenyakit kusta lalu berkata; "Saya orang miskin yang bekalku sudah habis dalam perjalananku ini dan tidak ada yang menyampaikan aku hidup hingga hari ini kecuali Allah Ta'ala. Maka aku memohon kepadamu demi orang yang telah memberimu warna dan kulit yang bagus berupa seekor unta, apakah kamu mau memberiku bekal agar aku dapat meneruskan perjalananku ini?. Maka orang ini berkata; "Sesungguhnya hak-hak sangat banyak (untuk aku tunaikan) ". Lalu Malaikat bertanya kepadanya; "Sepertinya aku mengenal anda. Bukankah kamu dahulu orang yang berpenyakit kusta dan manusia menjauhimu dan kamu dalam keadaan faqir lalu Allah Ta'ala memberimu harta?". Orang ini menjawab; "Aku memiliki ini semua dari harta warisan turun menurun". Maka malaikat berkata; "Seandainya kamu berdusta, semoga Allah Ta'ala mengembalikanmu kepada keadaanmu semula". Kemudian malaikat itu mendatangi orang yang dahulunya berkepala botak dalam bentuk keadaan orang yang berkepala botak, lalu malaikat berkata sebagaimana yang dikatakan kepada orang pertama tadi lalu orang yang dahulunya berkepala botak ini menjawab seperti jawaban orang yang dahulunya berpenyakit kusta lalu malaikat berkata; "Seandainya kamu berdusta, semoga Allah Ta'ala mengembalikanmu kepada keadaanmu semula". Lalu malaikat mendatangi orang yang dahulunya buta dalam bentuk sebagai orang buta lalu berkata; "Saya orang miskin yang bekalku sudah habis dalam perjalananku ini dan tidak ada yang menyampaikan aku hidup hingga hari ini kecuali Allah Ta'ala. Maka aku memohon kepadamu demi Dzat yang telah mengembalikan penglihatanmu berupa seekor kambing, apakah kamu mau memberiku bekal agar aku dapat meneruskan perjalananku ini?. Maka orang ini menjawab; "Dahulu aku adalah orang yang buta lalu Allah Ta'ala mengembalikan penglihatanku dan aku juga seorang yang faqir lalu Dia memberiku kecukupan, maka itu ambillah sesukamu. Demi Allah, aku tidak akan menghalangimu untuk mengambil sesuatu selama kamu mengambilnya karena Allah Ta'ala". Maka malaikat itu berkata; "Peganglah hartamu. Sesungguhnya kalian sedang diuji dan Allah Ta'ala telah ridla kepadamu dan murka kepada kedua temanmu".
Muslim 5265
‎حَدَّثَنَا شَيْبَانُ بْنُ فَرُّوخَ حَدَّثَنَا هَمَّامٌ حَدَّثَنَا إِسْحَقُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ أَبِي طَلْحَةَ حَدَّثَنِي عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ أَبِي عَمْرَةَ أَنَّ أَبَا هُرَيْرَةَ حَدَّثَهُ أَنَّهُ سَمِعَ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ إِنَّ ثَلَاثَةً فِي بَنِي إِسْرَائِيلَ أَبْرَصَ وَأَقْرَعَ وَأَعْمَى فَأَرَادَ اللَّهُ أَنْ يَبْتَلِيَهُمْ فَبَعَثَ إِلَيْهِمْ مَلَكًا فَأَتَى الْأَبْرَصَ فَقَالَ أَيُّ شَيْءٍ أَحَبُّ إِلَيْكَ قَالَ لَوْنٌ حَسَنٌ وَجِلْدٌ حَسَنٌ وَيَذْهَبُ عَنِّي الَّذِي قَدْ قَذِرَنِي النَّاسُ قَالَ فَمَسَحَهُ فَذَهَبَ عَنْهُ قَذَرُهُ وَأُعْطِيَ لَوْنًا حَسَنًا وَجِلْدًا حَسَنًا قَالَ فَأَيُّ الْمَالِ أَحَبُّ إِلَيْكَ قَالَ الْإِبِلُ أَوْ قَالَ الْبَقَرُ شَكَّ إِسْحَقُ إِلَّا أَنَّ الْأَبْرَصَ أَوْ الْأَقْرَعَ قَالَ أَحَدُهُمَا الْإِبِلُ وَقَالَ الْآخَرُ الْبَقَرُ قَالَ فَأُعْطِيَ نَاقَةً عُشَرَاءَ فَقَالَ بَارَكَ اللَّهُ لَكَ فِيهَا قَالَ فَأَتَى الْأَقْرَعَ فَقَالَ أَيُّ شَيْءٍ أَحَبُّ إِلَيْكَ قَالَ شَعَرٌ حَسَنٌ وَيَذْهَبُ عَنِّي هَذَا الَّذِي قَدْ قَذِرَنِي النَّاسُ قَالَ فَمَسَحَهُ فَذَهَبَ عَنْهُ وَأُعْطِيَ شَعَرًا حَسَنًا قَالَ فَأَيُّ الْمَالِ أَحَبُّ إِلَيْكَ قَالَ الْبَقَرُ فَأُعْطِيَ بَقَرَةً حَامِلًا فَقَالَ بَارَكَ اللَّهُ لَكَ فِيهَا قَالَ فَأَتَى الْأَعْمَى فَقَالَ أَيُّ شَيْءٍ أَحَبُّ إِلَيْكَ قَالَ أَنْ يَرُدَّ اللَّهُ إِلَيَّ بَصَرِي فَأُبْصِرَ بِهِ النَّاسَ قَالَ فَمَسَحَهُ فَرَدَّ اللَّهُ إِلَيْهِ بَصَرَهُ قَالَ فَأَيُّ الْمَالِ أَحَبُّ إِلَيْكَ قَالَ الْغَنَمُ فَأُعْطِيَ شَاةً وَالِدًا فَأُنْتِجَ هَذَانِ وَوَلَّدَ هَذَا قَالَ فَكَانَ لِهَذَا وَادٍ مِنْ الْإِبِلِ وَلِهَذَا وَادٍ مِنْ الْبَقَرِ وَلِهَذَا وَادٍ مِنْ الْغَنَمِ قَالَ ثُمَّ إِنَّهُ أَتَى الْأَبْرَصَ فِي صُورَتِهِ وَهَيْئَتِهِ فَقَالَ رَجُلٌ مِسْكِينٌ قَدْ انْقَطَعَتْ بِيَ الْحِبَالُ فِي سَفَرِي فَلَا بَلَاغَ لِي الْيَوْمَ إِلَّا بِاللَّهِ ثُمَّ بِكَ أَسْأَلُكَ بِالَّذِي أَعْطَاكَ اللَّوْنَ الْحَسَنَ وَالْجِلْدَ الْحَسَنَ وَالْمَالَ بَعِيرًا أَتَبَلَّغُ عَلَيْهِ فِي سَفَرِي فَقَالَ الْحُقُوقُ كَثِيرَةٌ فَقَالَ لَهُ كَأَنِّي أَعْرِفُكَ أَلَمْ تَكُنْ أَبْرَصَ يَقْذَرُكَ النَّاسُ فَقِيرًا فَأَعْطَاكَ اللَّهُ فَقَالَ إِنَّمَا وَرِثْتُ هَذَا الْمَالَ كَابِرًا عَنْ كَابِرٍ فَقَالَ إِنْ كُنْتَ كَاذِبًا فَصَيَّرَكَ اللَّهُ إِلَى مَا كُنْتَ قَالَ وَأَتَى الْأَقْرَعَ فِي صُورَتِهِ فَقَالَ لَهُ مِثْلَ مَا قَالَ لِهَذَا وَرَدَّ عَلَيْهِ مِثْلَ مَا رَدَّ عَلَى هَذَا فَقَالَ إِنْ كُنْتَ كَاذِبًا فَصَيَّرَكَ اللَّهُ إِلَى مَا كُنْتَ قَالَ وَأَتَى الْأَعْمَى فِي صُورَتِهِ وَهَيْئَتِهِ فَقَالَ رَجُلٌ مِسْكِينٌ وَابْنُ سَبِيلٍ انْقَطَعَتْ بِيَ الْحِبَالُ فِي سَفَرِي فَلَا بَلَاغَ لِي الْيَوْمَ إِلَّا بِاللَّهِ ثُمَّ بِكَ أَسْأَلُكَ بِالَّذِي رَدَّ عَلَيْكَ بَصَرَكَ شَاةً أَتَبَلَّغُ بِهَا فِي سَفَرِي فَقَالَ قَدْ كُنْتُ أَعْمَى فَرَدَّ اللَّهُ إِلَيَّ بَصَرِي فَخُذْ مَا شِئْتَ وَدَعْ مَا شِئْتَ فَوَاللَّهِ لَا أَجْهَدُكَ الْيَوْمَ شَيْئًا أَخَذْتَهُ لِلَّهِ فَقَالَ أَمْسِكْ مَالَكَ فَإِنَّمَا ابْتُلِيتُمْ فَقَدْ رُضِيَ عَنْكَ وَسُخِطَ عَلَى صَاحِبَيْكَ
Telah menceritakan kepada kami [Syaiban bin Farrukh] telah menceritakan kepada kami [Hammam] telah menceritakan kepada kami [Ishaq bin Abdullah bin Abu Thalhah] telah menceritakan kepadaku [Abdurrahman bin Abu Amrah] bahwa [Abu Hurairah] telah menceritakan kepadanya bahwa ia mendengar Nabi Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda: "Sesungguhnya ada tiga orang dari bani israil ada yang kudisan, botak dan buta. Kemudian Allah ingin menguji mereka semua, lalu Dia mengutus malaikat datang menemui mereka. Lantas ia datang menemui orang yang mengidap penyakit kudisan seraya berkata: 'Apa yang paling kamu sukai? ' Ia menjawab: 'Warna kulit yang bagus, kulit yang mulus, serta sembuhnya penyakit kudisku ini." Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda: "Lalu iapun mengabulkannya, menyembuhkan penyakit kudisnya, dan diberikan kepadanya warna kulit yang bagus dan kulit yang mulus. Ia berkata: 'Harta apa yang paling kamu senangi? ' Ia menjawab: 'Onta atau sapi.' Ishaq ragu, akan tetapi yang jelas orang yang berpenyakit kudisan dan yang botak kepalanya itu salah satu dari keduanya mengatakan: 'Onta, ' dan yang lain mengatakan: 'Sapi.' Lalu ia memberikannya seekor onta yang sedang hamil tua seraya berkata: 'Semoga Allah memberkahimu dalam onta itu.' Selanjutnya ia mendatangi orang botak kepalanya seraya bertanya kepadanya: 'Apa yang paling kamu sukai? ' Ia menjawab: 'Rambut yang bagus dan sembuhnya penyakit yang membuatku dihina orang.' Lalu iapun mengabulkannya, menyembuhkan penyakitnya serta memberinya rambut yang bagus. Ia bertanya: 'Harta apa yang paling kamu inginkan? ' Ia menjawab: 'Sapi.' Lalu diberikanlah kepadanya seekor sapi yang sedang hamil lantas ia berkata: 'Semoga Allah memberkahimu dalam sapi itu.' Selanjutnya ia mendatangi orang yang buta matanya seraya berkata: 'Apa yang paling kamu senangi? ' Ia menjawab: 'Jika Allah mengembalikan penglihatanku hingga dengannya aku dapat melihat manusia.' Lalu iapun mengabulkannya dan Allah memulihkan penglihatannya. Ia bertanya: 'Harta apa yang paling kamu inginkan? ' Ia menjawab: 'Kambing.' Maka diberikanlah seekor kambing yang hendak beranak kepadanya, lalu tidak berapa lama kambing itupun melahirkan anaknya. Dengan begitu orang ini mempunyai sejumlah onta, yang ini mempunyai sejumlah sapi, dan yang itu mempunyai sejumlah kambing. Kemudian ia mendatangi orang yang (tadinya) kudisan untuk kedua kalinya dalam bentuk yang sesungguhnya, lantas berkata: 'Aku adalah seorang lelaki miskin yang sedang berada dalam perjalanan dan tidak mempunyai pekerjaan sehingga aku tidak mempunyai penghidupan kecuali dari Allah kemudian dari pemberianmu. Dengan nama Dzat yang telah memberimu warna kulit yang bagus, kulit yang mulus, serta memberimu harta berupa onta, aku memintamu untuk memberiku suatu pemberian agar aku dapat melanjutkan perjalananku. Iapun menjawab: 'Hak-hak itu sangat banyak.' Lalu ia berkata: 'Sepertinya aku mengenalmu, bukankah dulu kamu adalah seorang yang mengidap penyakit kudis yang mana para manusia selalu mengejekmu, dan kamu adalah seorang yang fakir lalu Allah memberikan (nikmatNya) kepadamu? ' Ia menjawab: 'Sesungguhnya aku mewarisi harta ini dari nenek moyangku yang kaya.' Iapun berkata: 'Jika kamu berdusta dalam ucapanmu itu, maka semoga saja Allah menjadikanmu seperti sediakala.' Selanjutnya ia mendatangi si botak dalam bentuk aslinya, lalu ia berkata kepadanya sebagaimana yang dikatakannya kepada orang pertama dan iapun menolaknya sebagaimana orang pertama menolaknya. Lalu ia berkata: 'Jika kamu berdusta dalam ucapanmu, maka semoga saja Allah akan menjadikanmu seperti sediakala.' Kemudian ia mendatangi orang (yang tadinya) buta matanya dalam bentuk aslinya seraya berkata: 'Aku adalah seorang lelaki miskin yang sedang berada dalam perjalanan, dalam perjalananku ini aku tidak mempunyai pekerjaan sehingga aku tidak mempunyai sumber penghidupan kecuali dari Allah kemudian dari pemberianmu. Demi Dzat yang telah mengembalikan penglihatanmu dan memberimu sejumlah kambing, kumohon berikanlah sesuatu kepadaku sehingga aku dapat melanjutkan perjalananku lagi.' Ia berkata: 'Dulu mataku buta lalu Allah menyembuhkannya, maka ambillah (hartaku) sesuka hatimu dan tinggallah apa yang tidak kau sukai. Sungguh Demi Allah, harta yang kau ambil tidak akan membuatku bersedih.' Maka ia berkata: 'Peliharalah hartamu karena sesungguhnya kalian sedang diuji. Kamu telah diridhai dan kedua temanmu telah dimurkai."

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Dialah seorang hambah,namun teramat mulia