Postingan

Entri yang Diunggulkan

Dialah seorang hambah,namun teramat mulia

Gambar
Dialah Seorang Hamba, Namun Teramat Mulia Seorang Hamba, Namun Teramat Mulia. Satu ayat Al-Quran bercerita tentang “Isra”nya Rasulullah Shollalahu‘alaihi wasallam, dan ketika itu disebutkan bahwa Rasulullah Shollallau’alaihi wasallam itu adalah seorang hamba “bi’abdihi”. Begitu juga tentang “Mi’raj”nya Rasulullah beliau sendiri menceritakan dengan ungkapan hamba “faauha ila abdihi”. Sebuah ungkapan pendidikan Iman kepada Allah Ta’ala sang Pencipta dan Iman kepada Rasulullah Sollallau’alaihi wa sallam yang seorang hamba namun amat di cintai dan di muliakan oleh Allah Subhanahu wata’ala. Pendidikan iman yang amat halus dan cermat. Ungkapan yang mengingatkan kita kepada keberadaan Rasulullah Shollallahu’alaihi wa sallam yang sebenarnya yaitu seorang hamba pilihan. Makna yang tersirat dalam ungkapan indah itu adalah; Rasulullah menjalani Isra dan Mi’raj, setinggi apapun Rasulullah meniti perjalanan Mi’raj, dan semulia apapun tempat yang beliau kunjungi, akan tetapi tetaplah Rasu

SIRAHNABAWIYAH,PERANAN DAN KEPAHLAWAN ALI BIN ABI THALIB R.A

PERANAN DAN KEPAHLAWANAN ALI BIN ABI THALIB R.A Masih ada sementara penulis sejarah yang dengan berbagai dalih dan alasan mengatakan, bahwa Imam Ali r.a. bukan orang yang pertama-tama beriman kepada Allah dan Rasul-Nya. Sebagai alasan dikatakan, bahwa hukum belum berlaku baginya, karena ketika ia memeluk Islam usianya masih sangat muda, malahan dikatakan "masih kanak-kanak". Alasan seperti itu tampak sekali dicari-cari. Sebab, seorang remaja yang berusia 13 tahun, bukan seorang kanak-kanak lagi. Ia sudah mampu berfikir membedakan mana yang baik dan mana yang buruk. Usia 13 tahun pada umumnya bisa dipandang sebagai tahap permulaan masa akil baligh. Dalam usia akil baligh itu orang sudah dapat menerima penjelasan-penjelasan dan keterangan-keterangan tentang sesuatu dengan baik. Fikiran dan perasaannya pun sudah berada dalam tingkatan aktif, dapat membedakan mana hal-hal yang menyenangkan atau menyedihkan, mana yang mengagumkan dan mana yang memuakkan, mana yang masuk akal dan

SIRAHNABAWIYAH

Abdul Mutthalib atau Syaibah (nama aslinya) adalah seorang yang mempunyai type cemerlang. Sukar ditemukan bandingannya. Keharuman namanya menjadi buah bibir orang di segenap penjuru gurun sahara Semenanjung Arabia. Karena banyak pekerjaan terpuji yang dilakukannya, sehingga ia disebut dengan nama panggilan "Syaibatul Hamd". Bahkan banyak yang menyebutnya sebagai "Pemberi makan manusia di dataran dan pengumpan margasatwa di pegunungan!" Abdul Mutthalib seorang yang memiliki kebijaksanaan yang luas dan iman yang dalam. Hal ini tercermin dengan jelas, tatkala Abrahah datang ke Makkah membawa pasukan yang luar biasa besarnya guna menghancurkan Ka'bah. Setelah Abdul Mutthalib mengetahui bahwa kaumnya tidak sanggup menghadapi pasukan penyerbu, maka diperintahkan supaya masing-masing pergi mengungsi ke daerah-daerah pegunungan. Tinggalkan kota Makkah sebagai kota kosong. Anak dan isteri serta hak miliknya masing-masing supaya dibawa. Mengenai keselamatan Ka'bah di

SIRAHNABAWIYAH

KISAH PENUH HIKMAH Pada waktu jemaah haji berjubel tiap tahun di sekitar sumur Zamzam, tentu mereka teringat kepada nama seorang terhormat yang dikagumi rakyatnya. Nama seorang yang dengan tangan dan keringat sendiri menggali sumur itu hingga airnya memancar, setelah sekian abad lamanya tertutup. Sumur Zamzam tak dapat dipisahkan dari nama Abdul Mutthalib. Pada satu malam, di kala Abdul Mutthalib sedang tidur, jiwanya yang putih bersih menyongsong suara orang berseru: "Galilah Thaibah!" Abdul Mutthalib terjaga. Ia tak mengerti takwil mimpinya. Pada malam berikutnya orang yang bersuara itu muncul kembali dalam mimpi. "Galilah barrah!". Abdul Mutthalib terbangun. Ia masih tak dapat memahami apa yang harus dilakukan. Pada malam ketiga, sekali lagi ia mendengar suara itu di dalam mimpi: "Galilah Zamzam!" Abdul Mutthalib bertanya: "Apakah arti Zamzam?" orang yang berseru itu menjelaskan: "Ia tidak kunjung kering dan tak berkurang airnya, sangg
BEBERAPA KEUTAMAAN DAN KEBERKAHAN HARI JUM’AT Hari Jum’at merupakan hari yang paling utama (afdhal) dari semua hari dalam sepekan. Dia adalah hari yang penuh barakah. Allah Ta’ala mengkhususkan hari Jum’at ini hanya bagi kaum Muslimin dari seluruh kaum dari ummat-ummat terdahulu. Dan di antara beberapa keutamaan dan barakah hari yang agung ini adalah sebagai berikut: Pertama, terdapat berbagai hadits yang menjelaskan keutamaan dan kemuliaan hari Jum’at. Di antaranya hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “خَيْرُ يَوْمٍ طَلَعَتْ عَلَيْهِ الشَّمْسُ يَوْمُ الْجُمُعَةِ فِيهِ خُلِقَ آدَمُ وَفِيهِ أُدْخِلَ الْجَنَّةَ وَفِيهِ أُخْرِجَ مِنْهَا وَلاَ تَقُومُ السَّاعَةُ إِلاَّ فِي يَوْمِ الْجُمُعَةِ.” “Sebaik-baik hari dimana matahari terbit di saat itu adalah hari Jum’at. Pada hari ini Adam diciptakan, hari ketika ia dimasukan ke dalam Surga dan hari ketika ia dikeluarkan dari Surga. Dan hari Kiamat t
7 Sifat Seorang Istri Sholihah Kepada Suami Dalam kehidupan keluarga islam tentu tidak lepas yang dinamakan istri yang shalihah. istri shalihah merupakan permata hati di setiap keluarga dan cahaya yang terus menerus menerangi keluarganya. jangan pernah bilang kalau seorang istri shalihah hanya untuk agamanya, namun istri yang sholihah lebih dari itu semua, amanat yang ditanggungnya pun sangat berat sekali. seperti sabda Rasululloh SAW. bahwa sebagian besar penghuni neraka adalah wanita, barometer inilah yang harus menjadi acuan seorang wanita harus lebih giat lagi menjalani perintah Alloh dan Rasulnya, Berikut ini kami coba sajikan buat anda wanita sholihah semoga menjadi motivasi untuk mengarungi bahtera rumah tangga Tanamkan 7 Sifat Seorang Istri Sholihah Kepada Suami, Apakah hal-hal itu? 1. Sifat Wanita Haruslah Penuh Kasih dan Sayang  Membahagiakan suami adalah mutlak harus sudah tertanam dalm jiwa istri yang sholihah, serta selalu meminta maaf kepada suami adalah hal yang h
Kisah Uwais al-Qarni, Sang Penghuni Langit Bismillahir-Rahmaanir-Rahim ... Pada zaman Baginda Nabi Muhammad saw, ada seorang pemuda bermata biru, rambutnya merah, bidang dadanya lapang panjang, berpenampilan cukup tampan, kulitnya kemerah-merahan, wajahnya selalu melihat pada tempat sujudnya dan tangan kanannya menumpang pada tangan kirinya. Pemuda ini tidak pernah lalai dari membaca al-Quran dan senantiasa menangis. Pakaiannya hanya dua helai saja, sudah terlalu lusuh untuk dipakai sehinggakan tidak ada orang yang menghiraukannya. Beliau tidak dikenal oleh penduduk bumi akan tetapi sangat terkenal di langit. Pemuda ini, jika bersumpah demi Allah pasti terkabul. Dia adalah Uwais al-Qarni. Beliau tidak dikenali dan miskin malah banyak orang yang suka mentertawakannya, mengejek-ejeknya, dan menuduhnya sebagai pencuri serta bermacam lagi penghinaan dilemparkan kepadanya. Pemuda dari Yaman ini telah lama menjadi yatim, tidak mempunyai saudara mara kecuali hanya ibunya yang telah
Gambar
Kisah Rasulullah SAW dan Sang Lebah   Kisah Rasulullah SAW dan Sang Lebah Pada suatu hari, Rosulullah SAW dan Amirul Mukminin Sayyidina Ali R.A duduk ditengah kebun kurma, lalu ada se'ekor lebah yang terbang disekeliling Nabi Muhammad SAW.. Rosulullah SAW bersabda kepada Sayyidina Ali : “Wahai Ali tahukah apa yang dikatakan oleh lebah ini?” Sayyidina Ali menjawab: “Tidak wahai Rosulullah. .” Lalu Rosulullah SAW bersabda lagi kepada Sayyidina Ali :  “ Ketahuilah wahai Ali, bahwasan'nya lebah ini sekarang mengundang kita sebagai tamunya, dan berkata bahwa dia telah menyediakan madu disuatu tempat, kemudian Rosulullah SAW memerintahkan Sayyidina Ali untuk mengambil madu tersebut dari tempat itu.” Sayyidina Ali pun bangkit dan mengambil madu tersebut dari tempat'nya. Rosulullah SAW bersabda kepada Sang Lebah :  ”Wahai lebah.. Makanan kalian berasal dari bunga-bunga yang pahit, lalu apa yang menyebabkan dia berubah menjadi madu yang manis?” Lebah pun menjawa